MEMUTUS STIGMA NEGATIF PADA ANAK DIDIK
![]() |
Kumpulan
Literasi
|
MEMUTUS STIGMA NEGATIF PADA ANAK DIDIK - Penilaian
negatif yang kerap dilontarkan secara langsung oleh pendidik di lingkungan
sekolah dapat merugikan tumbuh kembang setiap jiwa anak didik. Stigma dan
penilaian negatif yang diberikan oleh pendidik dapat merusak motivasi dan
semangat belajar siswa. Para pendidik sejatinya bekerja keras dengan
berdasarkan kompetensi dasar pembelajaran. Dari pengalamannya, mereka memiliki
ambisi kepada anak didik agar senanstiasa berhasil mencapai kompetensi dasar
pembelajaran dengan baik. Namun, pada kenyataannya tidak setiap anak didik
mampu mencapai kompetensi dasar pembelajaran karena setiap anak didik memiliki
tingkat kecerdasan dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian, hal
tersebut kerap kali pendidik memiliki perasaan tidak senang. Dari hal yang
paling kecil saja, anak didik tidak dapat mengutarakan pendapat pada saat
diskusi dan tidak mampu menjawab pertanyaaan dari pendidik sehingga
mendapatkan nilai materi ajar yang tidak memuaskan. Kondisi tersebut, tak
luput dari stigma dan singgungan negatif yang dilontarkan oleh pendidik secara
langsung atau tidak langsung kepada anak.
Pendidik
seyogianya menyadari bahwa potensi setiap anak didik tidaklah sama, mereka
sangat bervariasi dan memiliki pribadi yang unik. Oleh karena itu, seorang
pendidik harus mampu memfokuskan dirinya terhadap kemampuan anak didik dan
mengevaluasi setiap kekurangannya serta memberikan umpan balik ke arah yang
positif. Semisal anak didik memiliki minat lebih pada bidang otomotif mekanik,
dalam hal ini pendidik harus bisa menyakinkan siswa bahwa materi ajar yang
diajarkan akan dapat begitu bermanfaat dan pentingnya bagi mereka yang pada
akhirnya akan menekuni dunia industri otomotif. Dengan demikian, anak akan
terus semangat belajar dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Untuk
membuat pelajaran yang paling berharga agar setiap anak didik menghargai peran
dan posisi seorang pendidik, mengeksplorasi, dan mengikuti pembelajaran
akademik di kelas dengan baik, pendidik tidaklah harus memberikan sitigma
negatif pada anak. Melainkan pendidik harus memutus rantai stigma negatif dan
menggantinya dengan memberikan lebih banyak motivasi belajar kepada anak didik.
Stigma negatif akan memberikan pengaruh negatif kepada perkembangan mental dan
emosional jiwa anak. Mereka sejatinya akan mengalami kehilangan status atau
posisi yang baik dan mengalami ketidakpastian bahkan akan merusak
semangat belajarnya. Membina kecerdasan dan sikap keperibadian anak didik tidak
harus selalu dengan memberikan singgungan negatif dan perlakuan yang
keras. Ajari anak didik dengan membantu mengevaluasi segala kekurangannya
dan memberikan motivasi belajar agar anak didik percaya diri dan tidak
memutuskan harapannya. Mari kita galakkan memutus stigma negatif pada
anak didik. Stigma negatif tidak pantas hadir di dunia pendidikan yang kini
jauh lebih berkembang.***
Terima kasih telah mengunjungi dan membaca di situs web kumpulan literasi. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pembaca !
Baca Juga
- MATERI CERAMAH (MENGANALISIS INFORMASI DALAM CERAMAH DAN MENYUSUN BAGIAN PENTING PERMASALAHAN UNTUK CERAMAH)
- Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam (Materi Bahasa Indonesia kelas XI SMK Kurikulum 2013) PEMICU LETUSAN TOBA 74.000 TAHUN LALU TERUNGKAP
- KURIKULUM DARURAT DI MASA PANDEMI COVID-19 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMK (KELAS XII)
luar biasa
BalasHapus