-->

Sambil Menunggu Menjadi Rumah

Melalui sebuah pertemuan hidup akan selalu mendatangkan pelajaran dan kenangan.

Siapapun berhak untuk saling bertemu dan saling menetap. Namun, tidak semua orang bisa merasa nyaman menetap dalam rumah kita. Ada yang sudah lama menetap lalu tiba-tiba pergi begitu saja. Ada yang baru saja singgah tetapi harus segera pergi. Begitulah alur kehidupan semesta yang kita perankan. Tuhan melahirkan isi semesta melalui sebuah pertemuan yang kemudian menitipkan sebuah rangkaian pelajaran hidup juga kenangan.

Dalam menunggu waktu sambil berproses untuk mencapai apa yang diinginkan termasuk menjadikan diri kita sebagai sebuah rumah. Bukan rumah kosong dan usang. Akan tetapi, rumah yang isinya penuh cinta, kasih sayang, dan rasa syukur dengan kehadirannya yang dititipkan oleh Tuhan.

Aduhai jiwa-jiwa yang kuat dan sabar sambil menunggu, berproses, dan berdoa, kita harus percaya Tuhan dan semesta akan menghadirkan seseorang yang tulus dan ikhlas untuk tinggal menetap di rumah kita selamanya. Ia akan benar-bebar saling memahami perasaan juga menghargai perbedaan satu sama lain. Kita harus yakin, rahmat Tuhan itu ada. Pasti ada !!

Tuhan dan semesta akan lebih tahu kesiapan kita untuk menerima dan tinggal bersama dengan seseorang yang akan menjadi penghuni tetap rumah kita dengan segala kekurangan dan perbedaannya. Tuhan dan semesta akan lebih tahu kapan kita siap untuk menjadi rumah istimewa tempat berpulangnya mereka dari kelelahan dan kerinduan yang berkepanjangan.

25 Mei 2020

Belum ada Komentar untuk "Sambil Menunggu Menjadi Rumah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel