-->

MARI MENGENAL PUISI AKROSTIK

Puisi akrostik merupakan puisi yang dibuat atau dibentuk dari rangkaian huruf yang mengawali atau mengakhiri setiap barisnya. Dengan kata lain, puisi akrostik dibuat dari setiap huruf yang membangun judul. Kemudian jumlah larik dan juga kata yang ketika dibaca secara vertikal dalam puisi akrostik harus sama dengan judul dan jumlah huruf yang ada di judul. Pada saat membuat puisi akrostik kita dapat belajar mengaitkan huruf awal dengan gagasan yang akan kita kemukakan. Selain itu bisa kita gunakan sebagai latihan menulis puisi sambil belajar memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan sebuah pesan.

Berikut adalah contoh puisi akrostik:

RUANG SUNYI

Rembulan dan mentari enggan bercahaya
Untuk menerangi segala suasana
Apalagi menerangi segala isi hati
Nyanyian rindu pun bersiulan  di sekeliling kepala
Gundah gulana menyerang diri.

Sepi begitu mencekam ditubuh puisi
Untaian kata menebar nama yang pernah mengisi hati
Nian rindu aku padamu, Tuan
Yang kini telah pamit membenamkan cahaya mimpi
Ingin sekali kamu kembali, mengisi hari, menata ruang hati.

Tasikmalaya, Januari 2020


LARA HATI

Lima tahun yang lalu
Aku menitipkan hati kepadamu
Rumah tempat singgah dan pulang
Adalah dirimu yang aku jadikan sandaran hidup.

Hancur sudah hubungan kita, ketika cinta tak lagi membara 
Aku pergi dengan luka di sebidang dada 
Tanpa pamit pada semesta dan langit 
Ingatanku menegaskan duka, "Lara ini harus sembuh oleh pasukan barisan lupa."

Tasikmalaya, Januari 2020


DILEMA

Dilema sedang mengancam diriku
Isi kepala dipenuhi kebingungan yang belum usai
Layulah kelopak kalbu oleh keinginan sendiri
Egoku bermuram durja
Memaksa menjatuhkan pilihan
Antara bertahan atau tinggalkan ?

Tasikmalaya, Januari 2020


MERAWAT RINDU

Mana mungkin kita saling melupakan
Enggan menyapa juga saling bercengkrama
Ratusan cerita sementara menunggu untuk ditebarkan
Alasan diantara rasa yang saling menggenapkan
Wujudkan renjana diantara dua insan, yaitu:
Aku dan kamu yang telah menjadi kita
Tetap bertahan dan saling menabur kenangan.

Rindu yang selalu menjadi candu diantara kita
Itu adalah bukti dari kepatuhan diri
Nyaris terpatri dalam hati
Damaikan jarak yang memisahkan kita
Untuk kembali bertemu dan tak usah lagi merawat rindu.

Tasikmalaya, Januari 2020


JELANG SENJA

Jemari kita saling terkepang
Entah sampai menjelang senja
Lalu pelukan saling menghangatkan tubuh
Angan mencipta energi imajinasi
Nama kita menjadi objek puisinya
Gemar melafalkan doa dalam untaian kata-katanya.

Senja akhirnya telah tiba
Eratan jari jemari masih saja terkepang rapi
Nyayian riang sangat menyentuh hati. Lalu senja berpesan:
"Jangan dulu beranjak pergi !" Kata senja kepada kita
"Aku masih ingin bersama kalian." Katanya lagi.

Tasikmalaya, Januari 2020

















 

Belum ada Komentar untuk "MARI MENGENAL PUISI AKROSTIK"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel