TEORI DAN PRAKTIK PENDIDIKAN
TEORI DAN PRAKTIK PENDIDIKAN - Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi namun pada dasarnya manusia sejak lahir tidak berdaya juga belum dewasa dan masih banyak memerlukan bantuan untuk menyesuaikan diri melakukan proses pertumbuhan dan perkembangan pribadinya dengan lingkungan. Maka dari itu, manusia perlu dilatih, dididik, dan memerlukan pendidikan.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dalam upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidik menurut UU No. 20 Tahun 2003 yaitu tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dan menyelenggarakan pendidikan.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dalam upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidik menurut UU No. 20 Tahun 2003 yaitu tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dan menyelenggarakan pendidikan.
Proses untuk mencapai perkembangan interaksi dalam pendidikan ada dua kegiatan yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik dalam proses pengajaran yaitu berupa studi pendidikan yang merupakan kegiatan individual untuk memahami prinsip konsep teori pendidikan (pedagogik), dan praktik pendidikan (pedagogi) merupakan seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan menekankan aspek perubahan kepada tingkah laku.
Antara teori pendidikan dan praktik pendidikan erat kaitannya. Proses pendidikan tanpa teori akan sulit untuk menemukan potensi keterampilan dari setiap anak didik. Teori pendidikan ini merupakan acuan dasar untuk melakukan praktik pendidikan dan teori yang dipelajari dijadikan pedoman untuk melakukan suatu praktik pendidikan yang kemudian dapat diaplikasikan luas pada lingkungan masyarakat.
Praktik pendidikan menekankan kepada aspek keterampilan. Oleh karena itu, praktik tanpa adanya teori tidak akan berlangsung dengan lancar. Menurut hemat penulis, praktik tanpa teori tidak akan mendapatkan arahan, sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai dengan baik. Sebaliknya, teori tanpa praktik akan menghasilkan suatu pengetahuan namun, arahan dan sasaran serta tujuan yang ingin dicapai itu tidak berdasarkan pada potensi dan keterampilan. Dengan demikian, teori dan praktik berada pada posisi yang saling berhubungan dan saling memengaruhi untuk mewujudkan mutu pendidikan yang berbasis intelektual, profesional, dan terampil.
Antara teori pendidikan dan praktik pendidikan erat kaitannya. Proses pendidikan tanpa teori akan sulit untuk menemukan potensi keterampilan dari setiap anak didik. Teori pendidikan ini merupakan acuan dasar untuk melakukan praktik pendidikan dan teori yang dipelajari dijadikan pedoman untuk melakukan suatu praktik pendidikan yang kemudian dapat diaplikasikan luas pada lingkungan masyarakat.
Praktik pendidikan menekankan kepada aspek keterampilan. Oleh karena itu, praktik tanpa adanya teori tidak akan berlangsung dengan lancar. Menurut hemat penulis, praktik tanpa teori tidak akan mendapatkan arahan, sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai dengan baik. Sebaliknya, teori tanpa praktik akan menghasilkan suatu pengetahuan namun, arahan dan sasaran serta tujuan yang ingin dicapai itu tidak berdasarkan pada potensi dan keterampilan. Dengan demikian, teori dan praktik berada pada posisi yang saling berhubungan dan saling memengaruhi untuk mewujudkan mutu pendidikan yang berbasis intelektual, profesional, dan terampil.
smk yang hebat
BalasHapus