MARI MENULIS ! (Sebuah catatan-ihwal ilmu menulis)
MARI MENULIS - Ide menulis itu sederhana sekali, karena ide menulis bisa berasal dari kegiatan atau peristiwa sehari-hari misalnya, kegelisahan, kesedihan, kebahagian, harapan, cinta, dan lain sebagainya. Macam-macam ide tersebut bisa dikemas dalam bentuk komedi atau bentuk tulisan apapun agar pembaca tertarik. Kemudian agar sebuah tulisan dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca, penulis senantiasa harus memperhatikan ejaan, tata kalimat, pargraf, dan jalan cerita jika tulisan yang dibuat berupa fiksi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain. Oleh karena itu, kita perlu membaca referensi minimal 10 buku bahan bacaan untuk satu ide penulisan.
Agar ide yang didapat tidak mudah hilang dari ingatan kita perlu menyediakan kertas untuk sebuah catatan. Catatlah ide tersebut. Jadikanlah proyek menulis selanjutnya, namun selesaikan naskah yang telah ditulis terlebih dahulu. Menulis tidak perlu menghayati naskah yang kita tulis, tanpa menghayatinya pun sudah jelas akan terasa nikmatnya menulis. Dan yang perlu kita pahami dan hayati adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita dan kembangkanlah menjadi sebuah naskah atau tulisan. Intinya kalau mau serius dalam hal menulis, kita harus peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, peka terhadap lingkungan sekitar, dan bahkan pada sebutir debu pun kita harus peka. Dengan kepekaan itulah ide menulis bermunculan. Niatkan menulis karena Allah dan diri sendiri. Insya Allah tulisan kita berkah.
Aktivitas menulis itu berasal dari niat hati yang mantap. Tetap istikomah dan jadikanlah menulis itu sebagai ibadah yang dapat memberikan manfaat besar bagi orang lain. Ketika menulis kita harus konsisten dengan genre atau jenis tulisan yang dibuat. Naskah harus diselesaikan secepatnya dan itu harus dibuat batas waktu agar kita tidak terjebak dalam sifat malas yang menjerumuskan seorang penulis. Menulis itu sebenarnya tidak ribet dan sulit, kalau ide sudah ada tinggal buat premis kemudian buat mind map dan outline agar tulisan kita terarah dan tetap pada tujuan awal. Selain konsisten, menulis juga membutuhkan perhatian yang konsentrasi, fokus, dan serius. Oleh karena itu, kesehatan mental fisik dan pikiran perlu diperhatikan secara apik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara beristirahat dengan baik, makan dan minum dengan teratur, dan liburan yang cukup untuk menyegarkan otak serta memperoleh ide dari alam.
Menulis fiksi maupun non fiksi membutuhkan narasi dan pendeskripsian yang baik serta menggungah selera pembaca. Seperti yang telah dibahas di atas, menulis itu memerlukan refernsi. Bacalah buku referensi yang berhubungan dengan naskah yang akan kita tulis. Kegiatan membaca itu perlu ditargetkan agar cepat selesai, kalau perlu 1 buku harus selesai dibaca 1-2 hari dengan baik dan tuntas. Karena untuk menjadi penulis yang baik itu harus jadi pembaca yang baik pula. Tidak semua orang yang ingin menulis memiliki aktivitas yang kurang, melalui aktivitas yang banyak kita bisa membagi waktu untuk menulis dan membaca. Intinya, tetap konsisten kemudian gunakan waktu luang ketika istirahat dan tidak banyak pekerjaan atau kegiatan. Kita bisa meluangkan waktu untuk membaca atau menulis 10-15 menit.
Mari menulis. Memulai menulislah dari sekarang. Jadikanlah aktivitas menulis untuk ibadah dan perubahan.
mantap bu
BalasHapus